Emas diperdagangkan mendekati level tertinggi satu bulan setelah lompatan terbesar sejak Maret pada hari Kamis karena ketegangan AS-Tiongkok dan penurunan global yang semakin dalam mendukung permintaan untuk aset safe haven.

Bullion naik 1,5% pada hari Kamis dan mendekati kenaikan tiga minggu berturut-turut setelah Beijing bereaksi agresif terhadap kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke pulau itu dalam pekan ini, politisi AS paling senior yang mengunjungi pulau itu dalam 25 tahun.

Ada lebih banyak tanda bahwa perjuangan untuk menurunkan inflasi akan memengaruhi pertumbuhan global. Bank of England mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar dalam 27 tahun, memperingatkan bahwa Inggris menuju lebih dari satu tahun resesi, sementara Loretta Mester, Presiden Federal Reserve Bank Cleveland, mengatakan suku bunga AS perlu dinaikkan di atas 4%.

Emas naik sekitar 6% sejak terendah 20 Juli, diuntungkan dari melemahnya Dolar dan jatuhnya imbal hasil obligasi AS. Trader akan mengawasi data nonfarm payrolls AS pada hari Jumat untuk petunjuk tentang jalur pengetatan kebijakan Fed. Laporan tersebut kemungkinan menunjukkan bahwa perekrutan telah menurun pada bulan Juli.

Dari sudut pandang analisis teknikal, harga emas berhenti pada level resistance teknikal 1790 dan pada data pengangguran di AS, harga emas mungkin terkoreksi hingga 1752, termasuk fiksasi hari Jumat.

"Permintaan safe-haven terus mendukung emas menjelang data non-farm payroll," jelas Gnanasekar Thiagarajan, direktur Commtrendz Risk Management Services. Logam berada di bawah tekanan karena meningkatnya hasil. "Hal ini bisa menjadi sedikit berombak menjelang rilis data. Bank sentral mengakui resesi juga mendukung sentimen untuk logam mulia, yang berada di bawah tekanan karena kenaikan imbal hasil."