Euro dibuka dengan kenaikan yang mengesankan, tapi kemudian kembali ke posisi awalnya. Alasannya adalah pembahasan yang berlangsung mengenai batas harga potensial dalam minyak, yang mengganti sanksi embargo yang dijatuhkan oleh Uni Eropa.

Meskipun batas harga berdampak negatif untuk pasar energi dunia, itu lebih baik dari embargo. Inilah mengapa EUR/USD melonjak naik segera setelah diketahui bahwa Uni Eropa tengah mempertimbangkan langkah tersebut. Tapi ketika menjadi jelas bahwa perjanjian tidak mungkin tercapai, kuotasi kembali ke level-level sebelumnya.

Eropa tidak memiliki banyak waktu karena embargo akan mulai berlaku pada 5 Desember.

Dari segi pound, terjadi koreksi pada awal pekan perdagangan, yang berubah menjadi penurunan yang meyakinkan. Bank dan lembaga pengelola dana AS mengendalikan sebagian besar modal yang beredar di pasar keuangan, sehingga tanpa keterlibatan mereka, akan berisiko untuk mengambil tindakan apapun yang akan memicu pergerakan signifikan. Oleh karna itu, kemungkinan GBP/USD akan terus turun hari ini, khususnya setelah data pinjaman mortgage Inggris. Sejumlah perkiraan mengecewakan karena jumlah mprtgage yang disetujui diperkirakan akan mencapai 63.000, lebih rendah dari 66.800 bulan lalu. Pinjaman mortgage juga dapat berada di level terendah £5,7 billion, turun dari £6,1 miliar sebulan sebelumnya.

Mortgage yang disetujui (Inggris):

EUR/USD melonjak ke level resistance 1,0500, kemudian kembali ke harga pembukaannya. Ini mensinyalkan ketidakpastian di dalam pasar, yang dapat berlaku untuk beberapa waktu, atau hingga level-level acuan dilewati.

Muncul tren penurunan yang jelas dalam GBP/USD, selama tren ini level 1,2000 ditembus secara lokal. Dan meskipun terjadi rebound tipis, pasar tetap bearish. Trader harus menahan pasangan ini di bawah 1,1950 untuk memperpanjang tren. Sebaliknya, stagnasi dapat terjadi.