Mulai 1 Januari 2023, perusahaan pertambangan besar di Ghana harus menjual 20% emas murni mereka ke bank sentral negara tersebut, menurut Wakil Presiden Mahamudu Bawumia. Ini adalah bagian dari rencana pemerintah yang lebih besar untuk menukar emas dengan bahan bakar.

Dia menambahkan harga emas akan ditetapkan menggunakan harga spot.

Laporan tersebut menyebut bahwa Bank of Ghana akan membeli emas dari perusahaan pertambangan skala besar seperti Newmont Corp, AngloGold Ashanti Ltd, dan Gold Fields Ltd.

Penambang skala kecil juga telah diperintahkan untuk menjual emasnya kepada Precious Minerals Marketing Co milik negara, tetapi jumlahnya belum ditentukan.

Ghana adalah produsen emas terbesar di Afrika, terhitung 117,6 ton pada tahun 2021. Dan sekarang, pemerintahnya ingin menggunakan posisi itu untuk mengembangkan rencana membeli bahan bakar dalam emas batangan, bukan dolar AS. Meskipun merupakan penghasil minyak mentah, Ghana telah mengimpor produk minyak bumi sejak 2017 setelah terjadi ledakan di kilang satu-satunya.

Menurut pemerintah, gagasan penggunaan emas terkait dengan kebutuhan untuk mengekang inflasi dan membatasi devaluasi cedi, mata uang nasional.

Kebijakan baru direncanakan untuk kuartal pertama tahun depan, dan "secara fundamental mengubah [s] neraca pembayaran kami dan secara signifikan mengurangi depresiasi mata uang kami yang terus-menerus," kata Bawumia.

Pada Oktober, inflasi di negara itu mencapai 40,2%. Menurut menteri keuangan Ghana Kenneth Ofori-Atta, cedi telah turun lebih dari 53% sejak awal tahun. Kejatuhan membuat cedi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia.

Depresiasi mata uang lokal terhadap dolar AS juga telah meningkatkan utang luar negeri Ghana sebesar $6 miliar pada tahun 2022, kata menteri saat menyampaikan anggaran tahun 2023 minggu lalu.

Ghana telah berusaha mendapatkan bantuan keuangan hingga $3 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF). Negara ini menghadapi pembayaran layanan utang yang tinggi dan pendapatan yang rendah.

Tahun lalu, Ghana mengumumkan program pembelian emas domestik pertamanya yang akan menggandakan kepemilikan emas resminya. Negara membeli emas dari penambang.

Pada tahun 2021, cadangan devisa negara mencapai hampir $11 miliar, dan cadangan emas mencapai 8,77 ton.

Berita bahwa Ghana membeli 20% emas penambang lokal adalah tanda lain bahwa negara-negara mulai menggunakan emas dengan cara baru.

Ghana adalah produsen emas terbesar di Afrika (menyalip Amerika Selatan pada 2018) dengan produksi tahunan sebesar 130 ton, naik 30% dari 10 tahun lalu.

De-dolarisasi menjadi lebih menonjol tahun ini karena negara-negara non-Barat berusaha untuk meninggalkan dolar dalam upaya menstabilkan mata uang mereka yang jatuh.

Dampak potensial terhadap harga emas tidak begitu jelas, karena negara yang menerima emas sebagai pembayaran dapat dengan mudah menjual logam mulia tersebut.

Tindakan Ghana juga dilakukan setelah Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa pembelian emas oleh bank sentral mencapai rekor pada kuartal terakhir.

Secara total, bank sentral membeli hampir 400 ton pada kuartal ketiga, rekor terbanyak. Sejak awal 2022, bank sentral telah membeli 673 ton, lebih banyak dari jumlah tahunan lainnya sejak 1967, ketika dolar AS masih didukung oleh emas.