Semakin tinggi Anda mendaki, semakin keras Anda jatuh. Minggu hingga 17 Maret merupakan momen terbaik untuk emas sejak awal musim semi 2020. Saat itu, terjadi guncangan serius di pasar, dan bank sentral mengambil tindakan darurat. Tiga tahun lalu, pandemi menjadi pusat peristiwa, yang sekarang menjadi krisis perbankan. Namun, begitu awan mendung mulai menghilang, para spekulan mulai mengambil untung dari posisi long XAUUSD, dan logam mulia ini pun merosot seperti batu.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan intervensi dan akan melakukan intervensi untuk melindungi para deposan jika melihat adanya risiko dari sistem perbankan. Ditambah dengan bailout First Republic dan pengambilalihan Credit Suisse oleh saingannya, UBS, hal ini menenangkan para investor. Indeks saham naik, dan pasar kembali ke topik pengetatan kebijakan moneter the Fed.

Dinamika kenaikan suku bunga federal fund

Menurut Standard Chartered, permintaan untuk aset-aset safe haven mungkin akan cepat berlalu, tetapi reaksi emas terhadap imbal hasil Treasury riil tidak demikian. Reli XAUUSD didorong oleh tekanan di pasar keuangan, kekhawatiran penularan, peningkatan risiko resesi, dan volatilitas yang meningkat. Segera setelah situasi di sektor perbankan stabil, minat terhadap aset safe haven memudar, dan pertumbuhan imbal hasil obligasi AS yang terkait dengan ekspektasi kenaikan suku bunga federal fund memaksa emas meninggalkan medan perang.

Perbedaan dengan minyak juga membuktikan fakta bahwa harga logam mulia ini sebelumnya telah meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Jatuhnya suku bunga yang terakhir mengisyaratkan masalah kesehatan yang serius dalam ekonomi global.

Dinamika minyak dan emas

Seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi, XAUUSD berada di bawah tekanan dari peningkatan kemungkinan Fed menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 bps pada pertemuan tanggal 21-22 Maret dari 60% menjadi 89% dalam waktu tiga hari. Emas secara tradisional dirugikan oleh pengetatan moneter, karena proses ini cenderung mengarah pada dolar AS yang lebih kuat dan suku bunga utang AS yang lebih tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa krisis perbankan telah melemahkan ekonomi AS. Merosotnya kepercayaan pada sistem bukanlah satu-satunya masalah. Lembaga-lembaga kredit akan menjadi lebih berhati-hati, yang akan mengurangi jumlah sumber daya pinjaman yang mereka sediakan. Konsumen yang tidak menerimanya akan mengurangi pengeluaran, dan PDB akan mulai melambat. Dengan demikian, SVB dan bank-bank lain melakukan sebagian tugas the Fed dengan mendinginkan perekonomian. Menurut berbagai perkiraan, dampak kebangkrutan mereka setara dengan kenaikan suku bunga federal fund hingga 150 bps.

Mendinginnya perekonomian merupakan kabar baik bagi logam mulia ini, sehingga tidak mungkin untuk kembali ke level yang mulai naik di bulan Maret.

Secara teknikal, terdapat kemunduran pada tren naik pada grafik harian emas. Jika "bulls" mampu menghentikan serangan para rival di dekat titik pivot $1.925 per ons, risiko kebangkitan tren yang sebelumnya berlaku akan meningkat, dan kita akan memiliki peluang untuk membeli logam mulia ini saat rebound dari support.