Kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin diumumkan oleh The Fed pada hari Rabu. Namun, investor sudah memperkirakannya, jadi tidak ada yang benar-benar berubah di pasar.

Setelah pidato Jerome Powell, dolar mulai menurun karena pernyataannya memberi kesan bahwa bank sentral tidak benar-benar tahu apa yang harus dilakukan. Tentu saja, ketua Fed mencoba meyakinkan semua orang dan meremehkan situasi, tetapi jika dilihat dari kuotasi, pasar tidak mempercayainya. Sangat jelas bahwa krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di sektor perbankan berdampak pada bank, yang merupakan ide yang sangat menakutkan.

Suku bunga (AS):

Inflasi Inggris juga mengejutkan semua orang karena alih-alih melambat, inflasi malah kembali meningkat. Hal ini memberikan beberapa intrik pada pertemuan dewan Bank of England hari ini, di mana kemungkinan suku bunga refinancing akan dinaikkan sebesar 25 basis poin. Namun, mungkin ada petunjuk pengetatan lebih lanjut dalam komentar berikutnya, yang akan berarti bahwa pada akhir tahun, tingkat suku bunga di Inggris akan lebih tinggi daripada di AS. Hal ini akan mendorong pound naik, dan begitu juga dengan euro.

Suku bunga (Inggris):

EUR/USD mencapai 1.0900 segera setelah menembus 1.0800. Ini mengindikasikan bahwa pasangan ini sedang memulihkan kerugian yang terjadi di bulan Februari. Namun, pergerakannya cukup cepat, belum lagi sinyal-sinyal yang menunjukkan bahwa euro telah jenuh beli. Hal ini dapat mengakibatkan kemunduran teknikal di akhir pekan, kecuali jika momentum kenaikan berlanjut di pasar. Dalam hal ini, pasangan ini akan menuju level tinggi lokal dalam jangka menengah.

GBP/USD melonjak di atas 1.2300, mengindikasikan sekali lagi bahwa pembeli ingin rebound dari kemerosotan di bulan Februari. Retensi harga yang stabil di atas level ini akan memungkinkan kenaikan berikutnya ke level tertinggi lokal dalam jangka menengah. Namun, yang menjadi penghalang adalah level 1.2300, di mana pengurangan volume posisi long dapat terjadi.