Apakah stabilisasi sistem perbankan, prakiraan positif China National Petroleum Corporation mengenai peningkatan impor minyak mentah China sebesar 6,2% pada tahun 2023 menjadi 540 juta ton, dan penghentian ekspor sebesar 400 ribu bph dari pelabuhan Ceyhan karena perselisihan hukum antara Irak, wilayah semi-otonom Kurdistan dan Turki, benar-benar menjadi katalisator untuk reli Brent? Atau, menurut Trafigura Group, apakah beberapa pergerakan di pasar sebenarnya tidak ada hubungannya dengan minyak? Mereka mengatakan bahwa kejatuhan baru-baru ini adalah penutupan posisi yang sebelumnya dibuka oleh produsen sebagai bagian dari operasi lindung nilai delta dari risiko penurunan harga.

Pasar minyak pada tahun 2023 merupakan sebuah kekecewaan besar. Tidaklah modis untuk menyimpan aset ini dalam portofolio untuk saat ini. Jika pada awal tahun, harapan untuk permintaan yang cepat dari China karena berakhirnya kebijakan nol-COVID, kelemahan produsen Amerika, dan keyakinan akan pengurangan pasokan dari Rusia karena sanksi Barat yang dikenakan padanya memungkinkan bank dan perusahaan investasi untuk memprediksi pertumbuhan Brent menjadi $100 per barel, sekarang menjadi jelas bahwa ini adalah utopia.

Pasar telah berada dalam cengkeraman bearish untuk waktu yang lama: selama dua minggu terakhir, para spekulan telah membangun posisi jual bersih pada harga minyak Texas ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, sementara spekulasi mengenai penurunan ekonomi AS berada di level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Risiko pembalikan minyak dalam bentuk rasio premi opsi call dan put telah turun ke level terendah sejak akhir 2021, yang mengindikasikan situasi pasar yang bearish.

Dinamika risiko pembalikan minyak

Pada kenyataannya, bagaimanapun, lingkungan ini optimal untuk memulai reli. Ketika ada terlalu banyak hal negatif di pasar, tren turun akan pecah. Memang, jika para spekulan mulai mengurangi posisi jual sementara para produsen mulai membeli derivatif sebagai bagian dari lindung nilai delta risiko penurunan, semuanya akan segera berbalik. Trafigura Group mungkin benar: keruntuhan baru-baru ini adalah hasil dari penjualan besar-besaran kontrak berjangka, volume transaksi yang dilakukan para perantara melonjak ke level tertinggi sejak 2018.

Dinamika posisi dealer swap di pasar minyak

Menurut pendapat saya, nasib minyak di masa depan akan bergantung pada situasi ekonomi AS. Apakah akan jatuh ke dalam resesi akibat krisis perbankan dan pengetatan kebijakan moneter The Fed yang paling agresif dalam beberapa dekade terakhir? Atau apakah The Fed masih bisa melakukan pendaratan lunak? Pada kasus pertama, infeksi ini berisiko menyebar ke seluruh dunia, dan harga minyak akan jatuh. Yang kedua, dengan dukungan dari China, varietas Laut Utara pasti akan naik.

Secara teknikal, pola pembalikan 1-2-3 terbentuk pada grafik harian Brent. Aktivasinya merupakan sinyal untuk mematahkan tren penurunan jangka panjang minyak. Langkah selanjutnya dari kenaikan adalah penembusan resistensi di $79,1 per barel. Jika itu terjadi, jalan menuju $83 dan $87 akan terbuka, dan kita akhirnya dapat fokus pada pembelian.