Harga dolar melonjak selama liburan di Eropa. Biasanya, pasar dengan sabar menunggu pembukaan sesi perdagangan, tetapi pergerakannya terjadi pada saat data aktivitas bisnis di sektor manufaktur dirilis. Markit melaporkan penurunan indeks dari 52,2 poin menjadi 51,9 poin, sedangkan ISM menunjukkan kenaikan dari 47,8 poin menjadi 50,3 poin. Logikanya, jika kedua indeks bergerak berlawanan arah, keduanya akan saling mengimbangi dan pasar akan tetap seimbang. Namun, pelaku pasar mengabaikan data Markit, sementara data ISM terkesan berlebihan. Selain itu, banyak yang percaya bahwa kedua hal tersebut hanya sebuah dalih formal, padahal fokus utamanya adalah laporan inflasi zona euro mendatang. Keyakinan terhadap pelonggaran suku bunga oleh Bank Sentral Eropa semakin meningkat, dan data inflasi akan menjadi konfirmasi akhir dari asumsi ini. Pasar sudah mulai bersiap terlebih dahulu, dan ada kemungkinan dolar akan terus memperkuat posisinya.

EUR/USD, selama penurunan yang kuat, hampir mencapai level support 1,0700. Hal ini menunjukkan adanya sentimen penurunan yang memungkinkan terbentuknya pergerakan menuju level 1,0700. Namun, perubahan harga dalam jangka waktu singkat telah menyebabkan kondisi oversold lokal pada euro dalam jangka pendek, sehingga rebound teknikal mungkin terbentuk.

Pada GBP/USD, penguatan posisi dolar yang kuat menyebabkan breakout level support 1,2600, meninggalkan sinyal kondisi oversold pound. Namun, harga mungkin akan mencapai level 1,2500, di mana pantulan teknikal dapat terbentuk.